Dorong Industri Perfilman, Kemenparekraf Berupaya Insentif untuk Rumah Produksi Terealisasi

JAKARTA, vozpublica.id - Industri perfilman di Tanah Air mengalami perkembangan cukup pesat. Banyak lahir film-film berpotensi tembus ke kancah internasional seperti The Architecture of Love, KKN Desa Penari, Badarahuwi hingga Siksa Kubur.
Atas keberadaan film tersebut, Menteri Periwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan, untuk menggenjot perfilman Indonesia Kemenparekraf berupaya mengeluarkan kebijakan memberikan intensif pada rumah produksi.
Namun rencana itu masih menemui hambatan karena belum disetujui Kementerian Keuangan. "Kita sudah mendorong dengan beberapa kebijakan tetapi satu kebijakan mengenai chasback yang belum kita push. Mudah-mudahan sebelum pemerintahan Pak Jokowi Oktober ini (berakhir) bisa disetujui Kementerian Keuangan," ujar Sandiaga Uno saat ditemui di kawasan Senayan Jakarta Pusat, Minggu (12/5/2024).
"Kita ingin memberikan insentif kepada para sineas untuk syuting di destinasi-destinasi yang kita unggulkan dan dengan intensif ini mudah-mudahan lebih banyak film kita dan kualitasnya bisa berdampak pada produksi," katanya.
Sandiaga menuturkan rencana intensif bakal diberikan mencapai 25 persen. Bertujuan untuk membantu biaya pengeluaran sebuah rumah produksi ketika menggarap sebuah film. Harapannya agar film-film Indonesia dapat bersaing dengan film luar di kancah internasional.
"Kita mengajukannya waktu itu sampai April chasbacknya sampai 25 persen daripada cost dikeluarkan sebuah production," ujar Sandiaga.
"Mudah-mudahan bisa membantu cash flow yang ada dari film makers karena dengan intensif tersebut bisa bersaing dan bisa berkompetisi dengan destinasi-destinasi lain yang mendorong pola yang sama," katanya.