Tragedi 26 Desember 2004: Tsunami Aceh, Bencana yang Mengubah Sejarah dan Memicu Perdamaian

Tsunami 2004 tidak hanya meninggalkan luka, tetapi juga menjadi katalis penting yang mendorong perdamaian antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Pemerintah Indonesia. Kedua belah pihak menyadari bahwa mereka sama-sama kehilangan orang dan aset akibat bencana. Melalui perantara pengusaha Finlandia, Juha Christensen, perundingan damai dimulai di Helsinki pada awal 2005.
Negosiasi yang difasilitasi oleh Presiden Finlandia Martti Ahtisaari itu membuahkan hasil dengan ditandatanganinya MoU Helsinki pada 15 Agustus 2005. Kesepakatan ini mengakhiri konflik bersenjata yang telah berlangsung hampir tiga dekade, di mana Pemerintah Indonesia sepakat menarik pasukan nonorganik TNI dan memberikan hak bagi rakyat Aceh untuk membentuk partai politik lokal.
Dua dekade telah berlalu, dan Aceh kini telah bangkit. Jejak bencana diabadikan dalam museum sebagai pengingat abadi. Sistem peringatan dini tsunami pun disiapkan untuk mencegah tragedi serupa. Bencana besar ini mengajarkan bahwa meskipun alam bisa begitu dahsyat, solidaritas dan kepedulian antarsesama adalah kekuatan terbesar untuk bangkit kembali.
Editor: Komaruddin Bagja