Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Keracunan MBG Masih Terjadi, Anggota DPR: Jangan Izinkan SPPG Belum sesuai Standar!
Advertisement . Scroll to see content

RMI NU Sebut Nampan MBG Mengandung Minyak Babi, Kepala BPJPH: Kami Jamin Halal

Jumat, 19 September 2025 - 15:50:00 WIB
RMI NU Sebut Nampan MBG Mengandung Minyak Babi, Kepala BPJPH: Kami Jamin Halal
RMI NU DKI Jakarta menyebut nampan untuk program MBG mengandung minyak babi. (Foto: vozpublica)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, vozpublica.id – Isu mengenai nampan program makan bergizi gratis (MBG) yang disebut mengandung minyak babi menuai sorotan publik. Klaim ini pertama kali diungkap oleh Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama (NU) DKI Jakarta usai kunjungan ke salah satu pabrik nampan MBG di China.

Wakil Sekretaris RMI NU DKI Jakarta Wafa Riansah, menyampaikan temuannya saat berkunjung ke China  yang diunggah oleh akun Instagram @halalcorner. Dia menduga proses produksi nampan MBG masih melibatkan unsur haram.

“Terbukti dari hasil daripada investigasi kami, beberapa orang di antaranya dari Wakil Sekretaris RMI NU Jakarta Bapak Riansah ini sudah ke sana, ke China melihat bahwa itu prosesnya tidak halal, ya masih menggunakan minyak babi,” kata Ketua RMI NU DKI Jakarta, Rakhmad Zailani Kiki dikutip dari vozpublica TV, Jumat (19/9/2025).

Menurutnya, pemerintah perlu lebih selektif dalam pengadaan food tray untuk program MBG agar terjamin kehalalan dan kualitasnya.

"Baki atau nampan yang perlu diperhatikan dari kehalalan dan ketayibannya. Halal dalam arti prosesnya ini jangan sampai melibatkan unsur-unsur yang najis, yang haram misalnya menggunakan minyak babi atau alkohol," katanya.

"Tentu ini jadi keprihatinan kita agar ini tidak lagi dilanjutkan impor terhadap barang-barang yang prosesnya tidak halal," ucapnya lagi.

Menanggapi isu ini, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Haikal Hassan membantah adanya penggunaan minyak babi. Dia memastikan seluruh peralatan, menu hingga proses penyajian program MBG dipantau secara ketat.

“Kami jamin yang berada dan beredar di dapur gizi, yang berada dan beredar di program makan bergizi gratis bukan hanya food tray, tapi menu-menunya, bahan-bahannya, peralatannya. Semua dalam pemantauan kami dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal dan kami menjamin halal,” kata Haikal.

Dia menambahkan, bahkan para juru masak hingga kepala dapur juga mendapat pelatihan khusus untuk memastikan makanan yang disajikan sesuai standar halal dan bergizi.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana. Dia menegaskan, food tray program MBG tidak menggunakan minyak babi, melainkan minyak nabati dari tumbuhan.

“Minyak itu digunakan dalam ompreng, itu bukan bahan bakunya, bukan dalam campurannya, tetapi ketika processing stamping atau pembentukan dari lembaran nikel kemudian dipress menjadi lekukan-lekukan itu. Itu yang digunakan minyaknya dan itu digunakannya pada mesin pencetaknya bukan pada omprengnya,” ujar Dadan.

Dia menambahkan, food tray impor wajib memiliki sertifikat halal dari BPJPH, serta harus memenuhi rekomendasi BPOM dan SNI dari Kementerian Perindustrian.

"Tentu saja kami akan mendapatkan atau menunggu rekomendasi dari BPOM. Kemudian untuk SNI-nya kita menunggu rekomendasi dari Kementerian Perindustrian. Kemudian jika food tray itu diimport dari negara lain, maka dia harus memiliki sertifikat halal dan itu merupakan tugas pokok fungsi dari BPJPH," ujarnya.

"Nah, Badan Gizi Nasional ini adalah user dan kita akan gunakan atau kita laksanakan apa pun rekomendasi dari instansi atau institusi atau lembaga yang berwenang terkait dengan rekomendasi," katanya lagi.

Editor: Donald Karouw

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut