Mobile Legends Masuk Ekstrakurikuler Sekolah, Orang Tua Buka Suara

SURABAYA, vozpublica.id – Mulai tahun ini, sejumlah sekolah di Indonesia, termasuk di Surabaya, akan memasukkan game online seperti Mobile Legends sebagai kegiatan ekstrakurikuler resmi untuk siswa SD dan SMP. Langkah ini dianggap sebagai upaya menyesuaikan arah pendidikan dengan minat anak-anak di era digital, terutama untuk menyalurkan kecenderungan bermain game ke arah yang lebih positif dan terarah.
Dinas Pendidikan Surabaya menjelaskan bahwa program ekstrakurikuler ini bertujuan agar siswa tidak hanya bermain tanpa tujuan, tetapi bisa belajar aspek strategis dan kerja tim melalui permainan digital.
Namun, kebijakan ini bersamaan dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah (PP) Tunas oleh Kementerian Komunikasi dan Digital. Aturan tersebut membatasi akses game online bagi anak-anak demi mencegah kecanduan. Game yang dinilai memiliki tingkat adiksi tinggi akan diatur secara ketat, terutama bagi mereka yang berusia di bawah 18 tahun.
Kehadiran game seperti Mobile Legends di dunia pendidikan menuai pro dan kontra di kalangan orang tua. Sebagian mendukung dengan alasan anak-anak bisa belajar pengembangan aplikasi dan teknologi terkini, bukan hanya bermain.
Beberapa orang tua lainnya juga menyarankan agar program ini didampingi oleh profesional di bidang teknologi dan pendidikan digital. Dengan pengawasan dan pendekatan yang tepat, mereka percaya game bisa menjadi sarana pendidikan yang relevan di era digital, bukan sekadar hiburan yang berisiko. Harapannya, kebijakan ini tidak hanya mendekatkan dunia pendidikan pada minat anak, tetapi juga menciptakan generasi yang cakap teknologi secara bertanggung jawab.
Editor: Abdul Haris