RI Ingin Gabung BRICS, Kadin: Upaya Hindari Middle Income Trap

JAKARTA, vozpublica.id - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie menyebut itikad Indonesia yang ingin bergabung dengan BRICS sebagai upaya menghindari Middle Income Trap. Tindakan ini juga dilihat sebagai sikap Indonesia yang menjalankan kebijakan luar negeri bebas aktif.
Anindya menegaskan, kesamaan dari negara anggota BRICS yakni saling berupaya guna menghindari middle income trap, yang menjadi mayoritas kelompok masyarakat di negara-negara berkembang.
"Jadi paling tidak kita bisa lihat kesamaannya adalah bagaimana bisa avoid middle income trap," ucap Anindya dalam keterangannya dikutip, Minggu (3/11/2024).
Anindya menambahkan, semangat keanggotaan negara-negara BRICS adalah semangat pembangunan dari negara berkembang yang menuju menjadi negara maju.
"Saya rasa BRICS itu kan yang namanya juga Brazil, Rusia, India lalu juga ini kan South Africa, China. Nah, ini negara-negara yang besar, banyak juga yang di G20, negara juga yang ada di G20, tapi ini negara yang bisa dibilang aliansinya dari negara berkembang yang sudah menjadi negara maju," tuturnya.
Meski demikian, Anindya menyadari sikap Indonesia yang sebelumnya sudah mengajukan keanggotaan terlebih dahulu di OECD, dipandang sebagai bentuk aliansi terhadap salah satu kubu ekonomi dunia.