Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bank Mandiri Raih Pengakuan Internasional di Bidang Cash Management dan Treasury
Advertisement . Scroll to see content

Novita Hardini Sebut Wacana Penghapusan Kuota Impor Berpotensi Lemahkan Ekonomi Nasional

Jumat, 11 April 2025 - 19:21:00 WIB
Novita Hardini Sebut Wacana Penghapusan Kuota Impor Berpotensi Lemahkan Ekonomi Nasional
Anggota Komisi VII DPR Novita Hardini menyebut gagasan penghapusan kuota impor berpotensi melemahkan ekonomi nasional secara signifikan. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, vozpublica.id - Anggota Komisi VII DPR Novita Hardini menyebut gagasan penghapusan kuota impor oleh pemerintah akan berdampak negatif. Selain itu, kebijakan ini berpotensi melemahkan kekuatan ekonomi nasional secara signifikan, khususnya terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Menurutnya, jika kebijakan ini diterapkan tanpa pengawasan dan pembatasan yang tepat, ekonomi nasional justru terancam mengalami kemerosotan. 'Tsunami' produk impor berisiko memicu persaingan tidak sehat, mematikan industri lokal, dan menciptakan gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang lebih masif.

"Persaingan pasar menjadi timpang. Produk impor dengan harga lebih murah dan biaya produksi rendah berpotensi menyingkirkan produk lokal," kata Novita dalam keterangannya, Jumat (11/4/2025). 

Tak hanya itu, politikus Fraksi PDI Perjuangan itu juga melihat jika kebijakan itu diterapkan makan permintaan terhadap produk nasional akan menurun seiring meningkatnya minat konsumen terhadap barang impor yang lebih terjangkau.

Lebih lanjut, Novita juga mengatakan bahwa Industri dalam negeri terutama yang masih dalam tahap awal akan kesulitan bertahan dan gagal tumbuh akibat tekanan pasar.

"Peningkatan pengangguran tak terelakkan jika UMKM dan industri lokal mulai gulung tikar. Ini diperburuk oleh kondisi daerah dengan UMR rendah atau SDM terbatas. Neraca perdagangan Indonesia bisa defisit akibat banjir impor tanpa penyeimbang ekspor dan kebijakan protektif," ucapnya.

Legislator perempuan satu-satunya dari Dapil 7 Jawa Timur itu mengatakan jika UMKM, yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional, menghadapi risiko terbesar. Tanpa proteksi selektif dan dukungan pemerintah, mereka bisa kehilangan pangsa pasar dan mengalami penurunan pendapatan drastis. 

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut