Kejar Zero Emission, Indonesia Dorong Energi Terbarukan

JAKARTA, vozpublica.id - Indonesia telah berkomitmen menangani perubahan iklim dengan menargetkan nol emisi karbon (zero emission) pada 2060. Untuk mencapai target tersebut, Indonesia membutuhkan masa transisi agar energi baru dan terbarukan dapat menyumbang 23 persen terhadap total bauran energi pada 2025 dan 31 persen pada 2050.
Menyikapi itu, UOB membuat langkah strategis dengan meluncurkan U-Energy, platform pembiayaan terintegrasi pertama di Asia untuk mendorong pengembangan proyek efisiensi energi bagi bangunan dan rumah di Indonesia. Platform ini telah berhasil dilakukan di sejumlah negara, yaitu Singapura, Malaysia dan Thailand.
Presiden Direktur UOB Indonesia Hendra Gunawan mengatakan, U-Energy menjadi solusi pembiayaan berkelanjutan UOB berdasarkan kerangka pendanaan kota pintar berkelanjutan (smart city sustainable framework) yang memprioritaskan aspek ramah lingkungan.
"Platform pembiayaan U-Energy sebagai fasilitas pendanaan pertama di kawasan Asia berkaitan dengan upaya efisiensi energi dari bangunan komersial hingga perumahan," ujarnya di Jakarta, Kamis (23/6/2022).
Dalam program U-Energy, UOB akan bekerja sama dengan mitra strategis untuk mendukung efisiensi energi yang diharapkan dapat mengurangi emisi karbon sesuai dengan kebijakan yang telah disusun pemerintah. Perusahaan mitra berperan membangun ekosistem dengan menyediakan teknologi dan layanan, seperti konsultasi, audit energi, serta implementasi dan pengelolaan end-to-end untuk retrofitting bangunan. Rata-rata perusahaan layanan energi untuk pengelolaan platform U-Energy akan membantu nasabah mengurangi sekurang-kurangnya 20 persen penggunaan energi.