JAKARTA, vozpublica.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (22/9/2025) diproyeksikan akan bergerak bervariasi dengan kecenderungan menguat. Hal itu didorong oleh sejumlah sentimen eksternal dan domestik.
Menurut Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Indri Liftiany Travelin Yunus, faktor utama yang akan memengaruhi pergerakan pasar adalah rebalancing indeks FTSE dan keputusan suku bunga Federal Reserve (The Fed).

Apindo Sebut Keuntungan Rokok Ilegal Tembus Rp15 Triliun
"Berdasarkan dengan sentimen yang ada, kami menilai bahwa IHSG berpotensi bergerak bervariasi dengan kecenderungan menguat sepanjang pekan ini dalam rentang support 7.850 hingga resistance 8.150," ujar Indri dalam risetnya, Senin (22/9/2025).
Pada pekan ini, FTSE melakukan penyeimbangan ulang indeksnya, di mana saham DSSA masuk kategori Large Cap, sementara BDMN keluar dari Mid Cap.
IHSG Hari Ini Dibuka Melemah, Nilai Transaksi Tembus Rp669 Miliar
Sejumlah saham lainnya seperti KEEN, MIDI, BCAP, MLIA, MLBA, CNMA, CLEO, dan ULTJ juga masuk ke kategori Micro Cap.
Di sisi lain, sentimen dari Amerika Serikat menunjukkan data ekonomi yang beragam, seperti proyeksi penurunan Indeks S&P Global Manufacturing Flash dan perkiraan kenaikan Initial Jobless Claims serta Indeks PCE.

IHSG Hari Ini Ditutup Terkoreksi ke 8.008, OKAS-ITMA Pimpin Top Losers
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku