Saingi China, Jepang Keruk Harta Karun Super Langka di Namibia

WINDHOEK, vozpublica.id - Jepang menyaingi China dalam eksplorasi mineral tanah jarang (rare earth minerals) di Namibia, Afrika. Mineral tanah jarang adalah harta karun super langka yang mengandung kobalt dan logam lain yang digunakan dalam pembuatan baterai kendaraan listrik.
Pada Selasa (8/8/2023), Jepang melalui Organisasi Keamanan Logam dan Energi Jepang (JOGMEC) menandatangani perjanjian kerja sama dengan Epangelo, perusahaan pertambangan milik negara Namibia, di Windoek, ibukota Namibia.
Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang, Yasutoshi Nishimura, sedang mengunjungi 5 negara afrika yang memiliki cadangan logam tanah jarang yang signifikan, antara lain Namibia, Zambia, dan Republik Demokratik Kongo.
Sebelumnya, JOGMEC telah bermitra dengan Namibia Critical Metals Inc. (NMI.V) dalam mengembangkan deposit Lofdal, yang kaya akan yttrium, di barat laut Namibia, yang merupakan proyek tanah jarang tercanggih di negara tersebut.
Selain yttrium, yang digunakan dalam paduan, deposit Lofdal memiliki potensi produksi yang signifikan dari disprosium dan terbium, dua unsur tanah jarang berat yang paling berharga, yang digunakan dalam magnet permanen pada baterai mobil listrik dan turbin angin.