Proyek Food Estate Dinilai Gagal, Istana Bakal Evaluasi

Ari mengatakan bahwa banyak negara yang kemudian menjadi negara gagal karena tidak mampu memenuhi kebutuhan pangannya. Termasuk, katanya, membuat harga pangan melambung tinggi di pasaran dunia.
"Untuk merespons itu harus ada terobosan yang skalanya tidak bisa skala kecil, harus skala besar. Itulah sebabnya mengapa Bapak presiden mendorong untuk merespons dampak pandemi dan kemudian munculnya situasi krisis pangan itu dengan kebijakan lumbung pangan," kata Ari.
Tujuan dari food estate, kata Ari, untuk menghasilkan produksi yang bisa memenuhi cadangan pangan pemerintah. Sehingga kemampuan Indonesia untuk mandiri dari sisi pangan itu bisa tercukupi, tidak perlu impor, bergantung dari negara-negara lain khususnya ketika harga cukup tinggi.
"Makanya kebijakan lumbung pangan itu kemudian dicoba dibangun untuk merespons itu. Nah dalam implementasinya kan tentu ada evaluasi ya, perbaikan-perbaikan, penyempurnaan itu terus berjalan ya supaya apa yang jadi cita-cita, jadi tujuan kebijakan itu bisa tercapai," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD menyebut food estate yang dilaksanakan pemerintah saat ini sebagai proyek gagal. Proyek tersebut juga berdampak pada kerusakan lingkungan.
Menurut Mahfud, akibat food estate Indonesia mengalami kerugian. Alam sudah terlanjur rusak, tapi proyeknya gagal.
"Jangan misalnya seperti food estate yang gagal dan merusak lingkungan. Yang benar saja. Rugi dong kita," kata Mahfud MD dalam debat keempat Pilpres 2024 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024) malam.
Editor: Puti Aini Yasmin