Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Anggarkan Capex Rp3,831 Triliun Tahun Ini

Berdasarkan data ThinkGeoEnergy 2023, kapasitas terpasang panas bumi dunia pada 2022 mencapai 16.127 megawatt (MW), dengan Amerika Serikat sebagai negara dengan kapasitas terpasang terbesar 3.794 MW, disusul Indonesia (2.356 MW), dan Filipina (1.935 MW).
Dari total kapasitas terpasang energi panas bumi sebanyak 2.356 MW tersebut, lanjut Nelwin, PGE saat ini mengelola 13 wilayah kerja panas bumi dengan total kapasitas terpasang sebesar 1.877 MW.
Rinciannya, sebanyak 672 MW dikelola langsung dan 1.205 MW melalui operasi bersama (join operation contract). Adapun, kapasitas PLTP 672 MW (own operation) dibangkitkan dari 6 area, yaitu Kamojang 235 MW (Jawa Barat), Lahendong 120 MW (Sulawesi Utara), Ulubelu 220 MW (Lampung), Sibayak 12 MW (Sumatera Utara), Karaha 30 MW (Jawa Barat), dan Lumut Balai 55 MW (Sumatera Selatan).
Sebagai salah satu perusahaan panas bumi dengan kapasitas terpasang terbesar di dunia, lanjutnya, PGE siap berinvestasi sebesar 1,6 miliar dolar AS dalam lima tahun ke depan guna mendukung peningkatan kapasitas terpasangnya yang dioperasikan sendiri sebesar 600 MW, dari 672MW pada 2022 menjadi 1.272MW pada tahun 2027.
"Selanjutnya, pada 2024, Pertamina Geothermal Energy menyiapkan investasi baru senilai total 350 juta dolar AS. Jika ditotal, PGE meyiapkan investasi senilai 1,6 miliar dolar AS sepanjang 2023-2027," ungkap Nelwin.