Malaysia Bakal Larang Ekspor Harta Karun Ini untuk Tingkatkan Industri Dalam Negeri

Pembatasan tersebut memicu kekhawatiran bahwa China juga dapat membatasi ekspor mineral penting lainnya, termasuk logam tanah jarang.
Analis Project Blue, David Merriman menuturkan, dampak pelarangan ekspor di Malaysia masih belum jelas karena kurangnya rincian data. Namun, pelarangan bijih tanah jarang dapat berdampak pada perusahaan China yang beroperasi di Malaysia.
“Undang-undang tersebut dapat menimbulkan dampak negatif terhadap potensi investasi di Malaysia dari pihak China, yang telah melirik negara-negara Asia lainnya untuk mendapatkan senyawa tanah jarang yang belum diproses atau dicampur sebagai bahan baku untuk fasilitas pengolahan (tanah jarang) di China Selatan,” ujar Merriman.
Lynas Rare Earths Ltd, produsen logam tanah jarang terbesar di Australia, memiliki pabrik di Malaysia untuk memproses konsentrat yang diperolehnya di Australia.
Tidak jelas apakah rencana larangan ekspor Malaysia akan berdampak pada Lynas. Malaysia telah memberlakukan pembatasan pada beberapa operasi pemrosesan Lynas, dengan alasan kekhawatiran mengenai tingkat radiasi dari proses cracking dan leaching.
Lynas membantah tuduhan tersebut dan mengatakan hal itu sesuai dengan peraturan.
Editor: Aditya Pratama