Jumlah Investor Saham di Pasar Modal Indonesia Tembus 6 Juta SID

JAKARTA, vozpublica.id - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan pencapaian baru dalam jumlah investor saham. Investor saham di pasar modal Indonesia telah menembus 6 juta single investor identification (SID) atau tepatnya 6.001.573 SID berdasarkan data per, Rabu (25/9/2024).
Sepanjang tahun ini, BEI telah mencatat pertumbuhan lebih dari 744.000 investor baru saham. Peningkatan jumlah investor ini tak lepas dari kontribusi dan kolaborasi dalam melakukan sosialisasi investasi di pasar modal yang dilakukan oleh Self-Regulatory Organization (SRO) dengan didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta berbagai pemangku kepentingan, seperti Anggota Bursa, Perusahaan Tercatat, dan komunitas pasar modal lainnya.
Di samping itu, sejak Januari hingga Agustus 2024, BEI telah melaksanakan lebih dari 17.083 kegiatan edukasi pasar modal yang menjangkau lebih dari 19,1 juta peserta di seluruh Indonesia.
Direktur Utama BEI, Iman Rachman menuturkan, kondisi pertumbuhan investor saham ini mengindikasikan keyakinan investasi di pasar modal Indonesia yang masih cukup terjaga meski dihadapkan pada situasi ekonomi global dan domestik yang dipenuhi dengan ketidakpastian.
“Partisipasi investor ritel masih terjaga, dengan secara keseluruhan investor domestik masih menguasai, baik dari segi kepemilikan ataupun transaksi,” kata Iman dalam keterangan tertulis, Kamis (26/9/2024).
Adapun hingga Agustus 2024, investor lokal masih mendominasi kepemilikan saham di BEI dengan persentase 51,5 persen berbanding 48,5 persen porsi kepemilikan investor asing. Selain itu, kepemilikan investor individu juga masih dominan dengan persentase 53,3 persen dengan rincian 38,3 persen kepemilikan investor institusi dalam negeri dan 15 persen investor individu berbanding 46,6 persen kepemilikan investor institusi.
Iman menuturkan, berkat kerja sama dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, kinerja pasar modal Indonesia akan terus terjaga ke depannya.
“BEI terus menggali potensi-potensi baru dari sisi produk, suplai maupun peningkatan jumlah investor,” kata Iman.