Harga Minyak Mentah Naik 1 Persen Dibayangi Sentimen Suriah dan China

HOUSTON, vozpublica.id - Harga minyak mentah naik lebih dari 1 persen pada penutupan perdagangan Senin (9/12/2024). Kenaikan tersebut dibayangi risiko geopolitik setelah lengsernya Presiden Suriah Bashar Al Assad dan China yang tengah berupaya melonggarkan kebijakan moneter pertamanya sejak 2010.
Minyak mentah Brent berjangka ditutup naik 1,02 dolar AS atau 1,4 persen ke level 72,14 dolar AS per barel. Sementara, minyak West Texas Intermediate (WTI) AS naik 1,17 dolar AS atau 1,7 persen menjadi 68,37 dolar AS per barel.
"Peristiwa di Suriah selama akhir pekan dapat memengaruhi pasar minyak mentah dan meningkatkan premi risiko geopolitik pada harga minyak dalam beberapa minggu dan bulan mendatang di tengah ketidakstabilan yang lebih besar di kawasan Timur Tengah," ucap Kepala Analisis Geopolitik Rystad Energy, Jorge Leon dikutip dari Reuters, Selasa (10/12/2024).
Pemberontak Suriah mengatakan bahwa mereka telah menggulingkan Assad sekaligus mengakhiri dinasti keluarga selama 50 tahun dan menimbulkan kekhawatiran akan ketidakstabilan yang lebih parah di wilayah yang dilanda perang.
Meskipun Suriah bukan produsen minyak utama, negara itu memiliki pengaruh geopolitik karena lokasinya dan hubungannya dengan Rusia dan Iran. Perubahan rezim tersebut berpotensi meluas ke wilayah tetangga.
Dalam tanda-tanda awal gangguan di pasar minyak, sebuah kapal tanker yang membawa minyak Iran ke Suriah berbalik arah di Laut Merah, menurut data pelacakan kapal.