Hadapi Tantangan Ekonomi Global, BRI Ungkap Pentingnya Risk Awareness bagi Bankir

Padahal, perekonomian nasional baru merangkak keluar dari krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19. Sementara, tantangan di dalam negeri disebabkan karena tekanan inflasi yang tinggi setelah dilakukannya penurunan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Oleh karena itu, lanjut Sunarso, risk awareness perlu terus diajarkan agar dapat menjaga bankir dalam menjalankan profesinya.
“Dengan demikian insyaallah kita dapat menjaga industri perbankan nasional yang merupakan salah satu kontribusi kita menjaga pilar penting perekonomian nasional. Sehingga perekonomian kita akan selalu tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan dan aman,” katanya.
Risk awareness yang baik dan terus ditingkatkan, menurutnya, akan membangun manajemen risiko yang kuat. Dia menilai, ketika menajemen risiko perbankan nasional dibangun dengan kokoh akan mengiringi pertumbuhan ekonomi yang selama ini diupayakan pemerintah.
Terlebih, kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia tergolong baik. Di mana Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai sebesar 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023. Persentase itu meningkat dari triwulan sebelumnya yang sebesar 5,04 persen yoy.
“Kondisi domestik kita, ekonomi kita sangat solid. Dan kita masih bisa dapat growth 5,17 persen, menurut saya bukan sesuatu hal yang mudah untuk dicapai dalam situasi yang sekarang ini. Untuk itu kita bangga dan bersyukur tentang bagaimana sekecil apapun kita semua di industri perbankan ikut berperan,” tuturnya.
Editor: Anindita Trinoviana