Global Bond BNI Laris Diborong Investor, Ini Rencana Penggunaannya

JAKARTA, vozpublica.id - Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI, Royke Tumilaar menyampaikan penerbitan Global Bond atau Obligasi Global sebesar 500 juta dolar AS atau setara Rp7,9 triliun mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) hingga 6,4 kali saat initial pricing guidance (IPG). Menurutnya, oversubscribe menjadi indikator utama masuknya investor.
Hal ini disampaikan Royke dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Senin (8/7/2024). Adapun, penerbitan Global Bond dilaksanakan pada 5 April 2024 lalu.
“Penerbitan Global Bond sebesar 500 juta dolar AS dengan tenor 5 persen, mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribe 6,4 kali, juga penerbitan kali ini cukup banyak investor yang masuk,” ujar Royke.
Royke memastikan bahwa Global Bond dimanfaatkan untuk pemenuhan likuiditas, mendiversifikasi sumber pendanaan, mendukung pertumbuhan bisnis tidak hanya rupiah namun juga valuta asing (valas).
“Global Bond ini juga kami manfaatkan, salah satunya untuk pemenuhan likuiditas, valas, dan juga diversifikasi sumber pendanaan, sehingga bisa mendukung pertumbuhan bisnis,” katanya.