Erick Thohir Dorong Pupuk Indonesia Jadi Perusahaan Petrokimia Terintegrasi

JAKARTA, vozpublica.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk menjadi perusahaan petrochemical atau petrokimia terintegrasi kelas dunia. Menurutnya, Pupuk Indonesia harus melakukan downstream atau hilirisasi petrokimia agar dampak positifnya bisa dirasakan secara menyeluruh.
"Ke depan perusahaan pupuk ini harus menjadi sebuah perusahaan petrochemical terintegrasi. Bagaimana nanti downstream (hilirisasi) dari petrochemical ini bisa dirasakan secara menyeluruh untuk bangsa dan negara," ujar Erick dalam keterangannya dikutip, Jumat (1/3/2024).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini meresmikan pabrik Kaltim Amonium Nitrat (KAN), Kamis (28/2/2024). Adapun pabrik KAN merupakan hasil kolaborasi antara Pupuk Indonesia melalui anak usahanya yakni PT Pupuk Kalimantan Timur dengan PT Dahana.
Erick menambahkan, pabrik ini nanti dapat meningkatkan kapasitas produksi ammonium nitrat dalam negeri yang saat ini banyak dibutuhkan oleh industri nasional.
Saat beroperasi penuh, pabrik KAN memiliki kapasitas produksi hingga 75.000 metrik ton ammonium nitrat dan 60.000 metrik ton asam nitrat per tahun. Dengan jumlah kapasitas tersebut, pabrik ini diharapkan dapat memenuhi sebagian total kebutuhan ammonium nitrat dalam negeri yang diperkirakan mencapai 580.000 metrik ton pada 2024.
Oleh karena itu, pengoperasian pabrik ini dapat mengurangi impor ammonium nitrat nasional, dari sebelumnya 21 persen menjadi 8 persen. Angka tersebut sama dengan menghemat devisa negara sampai 52,5 juta dolar AS per tahun.