Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Dari Tensinya Drop ke Normal, Ritual Ki Atmo Bikin Robby Purba Takjub
Advertisement . Scroll to see content

Deretan Wanita Sukses Jadi CEO di Dunia, Siapa Saja?

Senin, 30 Januari 2023 - 20:27:00 WIB
Deretan Wanita Sukses Jadi CEO di Dunia, Siapa Saja?
CEO wanita pertama di dunia otomotif, Mary Barra merupakan salah satu wanita sukses jadi CEO di dunia. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, vozpublica.id - Terdapat berbagai wanita sukses jadi CEO di dunia. Tak hanya laki-laki, cukup banyak wanita yang berhasil menduduki posisi di sejumlah perusahaan ternama.

Setidaknya keinginan perempuan menuntut kesetaraan gender mulai membuahkan hasil. Pasalnya, beberapa wanita berhasil menjadi pimpinan perusahaan.

Berikut 5 wanita sukses jadi CEO di dunia:

1. Susan Wojcicki

Berawal ketika menyewakan garasinya kepada dua mahasiswa Stanford yang sedang mengembangkan perusahaan Google Inc, yaitu Larry Page dan Sergey Bin, Susan Diane Wojcicki berhasil menjadi CEO dari salah satu perusahaan situs web terbesar di dunia. 

Wojcicki mengawali kariernya sebagai Manajer Pemasaran Google. Kesuksesan besar pertamanya setelah berhasil mengembangkan AdWords, iklan teks yang dapat diklik di halaman pencarian google. Dia kemudian pindah ke YouTube pada tahun 2014 dan menjadi CEO perusahaan pada akhir tahun.

Perempuan yang memiliki kekayaan bersih sekitar 765 juta dolar AS ini menerapkan gaya kepemimpinan inovatif dan demokratis. Ini menunjukkan kepercayaan besar yang Wojcicki miliki dan mendorong kolaborasi di antara anggota timnya.  

2. Melanie Perkins

Melanie Perkins baru berusia 19 tahun ketika pertama kali mendapatkan ide untuk mengembangkan Canva. Semua bermula ketika Perkins mengajar program desain kepada rekan-rekannya di universitas, Dia menyadari bahwa sebagian besar program desain mahal, rumit, dan tidak dapat diakses. Untuk itu, dia membuat konsep desain masa depan yang sederhana, virtual, dan kolaboratif.

Bersama dengan kekasihnya Cliff Obrecht, Perkins mulai mengembangkan Canva. Namun prosesnya bahkan lebih sulit, di mana dia mendapatkan investor pertamanya setelah mendapatkan lebih dari seratus penolakan.  

Perempuan dengan total kekayaan 3,6 miliar dolar AS ini secara konsisten melakukan upaya untuk menghilangkan ketidaksetaraan gender yang sangat identik dengan industri teknologi. Perkins melakukannya dengan  menghilangkan bias dalam keputusan perekrutan di Canva. Canva saat ini memiliki 41 persen persen representasi perempuan, jauh lebih tinggi dari rata-rata yakni 28 persen.

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut