Bapanas Beberkan Potensi Indonesia Jadi Produsen Bawang Merah di Pasar Global

Sementara, ekspor bawang merah Indonesia ke Malaysia terus mengalami eskalasi yang progresif. Pada 2021, jumlahnya masih berada di angka 59,6 ton. Kemudian terus digenjot sampai pada 2023 mengalami peningkatan mencapai 10 kali lipat menjadi 612,8 ton.
Patut diketahui, sebagaimana rilis Badan Pusat Statistik (BPS), terkait Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH), sejak Februari 2022, pemerintah konsisten menjaga NTPH selalu berada lebih dari 100 poin. Pada September 2024, NTPH berada di 108,46 dan masih lebih tinggi dibandingkan September 2023 yang 106,20.
Sementara jika dilihat pada indeks harga yang diterima oleh petani sayur-sayuran, termasuk bawang merah, di September berada pada 135,02. Ini pun masih masih cukup baik dibandingkan September tahun sebelumnya yang berada di 127,94.
Semangat untuk membangun Indonesia sebagai produsen pangan dunia selaras dengan komitmen Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk kembali mewujudkan swasembada pangan paling lambat empat tahun setelah dilantik pada 20 Oktober mendatang. Hal ini berarti ekspor pangan dilakukan ketika kebutuhan pangan di dalam negeri telah mampu dipasok dari produksi domestik.
“Hari ini kita terus mendorong komoditas pangan yang memang produksinya surplus di dalam negeri agar dapat berekspansi dan memenuhi kebutuhan pasar internasional," ucap Arief.
Editor: Aditya Pratama