Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Wow, Apple Terbangkan 600 Ton iPhone dari India ke AS Hindari Tarif Trump
Advertisement . Scroll to see content

Apple Gelontorkan Investasi Jumbo Rp1.629 Triliun di AS Demi Hindari Tarif Impor Chip 100% 

Sabtu, 09 Agustus 2025 - 04:10:00 WIB
Apple Gelontorkan Investasi Jumbo Rp1.629 Triliun di AS Demi Hindari Tarif Impor Chip 100% 
Apple Inc menggelontorkan investasi jumbo sebesar 100 miliar dolar AS atau setara Rp1.629 triliun untuk memperluas operasinya di Amerika Serikat. (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

CALIFORNIA, vozpublica.id - Apple Inc menggelontorkan investasi jumbo sebesar 100 miliar dolar AS atau setara Rp1.629 triliun (kurs Rp16.300 per dolar) untuk memperluas operasinya di Amerika Serikat (AS). Hal tersebut disinyalir untuk menghindari tarif impor chip semikonduktor sebesar 100 persen yang akan diterapkan Presiden Donald Trump.

Melansir CNN, investasi Apple dilakukan setelah raksasa teknologi tersebut berkomitmen menanam modal 500 miliar dolar AS untuk memperluas jangkauan domestik awal tahun ini, karena tarif yang dikenakan Trump terhadap mitra dagang AS telah merugikan Apple.

Upaya baru ini melibatkan perluasan hubungan Apple dengan pemasok domestik utamanya, sementara Trump menekan Apple dan raksasa teknologi lainnya untuk mengalihkan produksi ke AS.

Dalam acara untuk merayakan investasi tersebut di Ruang Oval, Trump menggandakan strategi tarifnya dengan mengancam akan mengenakan pungutan 100 persen atas semikonduktor dan chip yang diproduksi secara internasional. 

Namun, dia mengatakan bahwa perusahaan yang telah berkomitmen untuk membangun pabrik di AS tidak akan dikenakan biaya. Dia tidak mengatakan kapan pengumuman resmi tarif chip akan datang atau kapan tarif tersebut akan berlaku.

"Namun, kabar baik bagi perusahaan seperti Apple adalah, jika Anda membangun (pabrik) di Amerika Serikat, atau telah berkomitmen untuk membangun, tanpa diragukan lagi, berkomitmen untuk membangun di Amerika Serikat, tidak akan ada biaya," kata Trump.

Dalam siaran pers terkait pengumuman investasi terbaru itu, CEO Apple, Tim Cook turut menyampaikan terima kasih kepada Presiden Trump.

"Beliau juga meminta kami untuk memikirkan komitmen apa lagi yang bisa kami lakukan, dan Bapak Presiden, kami menanggapi tantangan itu dengan sangat serius," ucap Cook dalam pernyataannya.

Namun, Cook mengakui bahwa iPhone yang dirakit sepenuhnya di AS masih jauh dari harapan, meskipun ada desakan Trump. Sebaliknya, perusahaan tersebut berfokus pada manufaktur komponen iPhone di dalam negeri, sebuah pendekatan yang tampaknya Trump setujui untuk saat ini.

Investasi terbaru ini akan mencakup peluncuran Program Manufaktur Amerika yang bertujuan untuk memindahkan lebih banyak rantai pasokan Apple ke Amerika Serikat. Pemasok Apple seperti Corning, Coherent, GlobalWafers America, Applied Materials, Texas Instruments, Samsung, dan Broadcom akan menjadi mitra pertama yang berpartisipasi dalam program ini.

Apple bertujuan menciptakan rantai pasokan untuk chip-nya di AS melalui program ini, dengan harapan dapat memproduksi lebih dari 19 miliar chip untuk produk-produknya pada tahun 2025. Chip-chip tersebut akan diproduksi di 24 pabrik di 12 negara bagian.

“Saya bangga mengatakan bahwa Apple memimpin penciptaan rantai pasokan silikon yang komprehensif di Amerika, mulai dari desain, peralatan, produksi wafer, fabrikasi, hingga pengemasan,” ujar Cook dalam acara tersebut.

Apple juga secara signifikan memperluas kemitraannya dengan pemasok kaca Corning dalam ekspansi ambisius yang akan memastikan setiap iPhone dan Apple Watch yang terjual di seluruh dunia dibuat dengan kaca pelindung dari Kentucky.

Dorongan Trump untuk Manufaktur Teknologi AS

Pemerintahan Trump telah mendorong Apple dan raksasa teknologi lainnya untuk memproduksi produk mereka di AS, alih-alih bergantung pada fasilitas perakitan dan operasi rantai pasokan yang sebagian besar berlokasi di China, India, dan Vietnam.

Trump memposisikan pengumuman Apple pada hari Rabu sebagai langkah selanjutnya menuju produksi iPhone di AS. Namun, para ahli mengatakan hal itu akan sulit dilakukan karena kurangnya tenaga kerja teknis yang terampil, dan biaya tenaga kerja yang lebih tinggi. 

Banyak pemasok utama Apple berlokasi di Asia, yang berarti perakitan produk di AS akan membutuhkan pengiriman suku cadang ke seluruh dunia.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut