Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cucu Mahfud MD Keracunan MBG, Kepala BGN: Kami Mohon Maaf
Advertisement . Scroll to see content

Apindo Nilai Program Ganjar-Mahfud Ciptakan Kemandirian Masyarakat hingga Perkuat Ekonomi Nasional

Jumat, 12 Januari 2024 - 20:06:00 WIB
Apindo Nilai Program Ganjar-Mahfud Ciptakan Kemandirian Masyarakat hingga Perkuat Ekonomi Nasional
Apindo menilai Program Ekonomi pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mampu menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat dan memperkuat ekonomi nasional. (Foto: Giffar Rivana)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, vozpublica.id - Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi BS Sukamdani menilai Program Ekonomi pasangan Calon Cresiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mampu menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat dan memperkuat ekonomi nasional

Hariyadi yang juga merupakan Dewan Pakar Bidang Ekonomi dan Bisnis Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud mengatakan, fokus Ganjar-Mahfud menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat, didasari pertimbangan bahwa konsumsi rumah tangga menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. 

"Indonesia punya kelebihan dibandingkan negara lain, yaitu ekonomi kita 60 persen di-support oleh konsumsi rumah tangga. Ada dari impor dan investasi, dan lain-lain tetapi persentasenya tidak terlalu besar," ujar Hariyadi di Jakarta, Jumat (12/1/2024).

Menurutnya, yang harus diperkuat yaitu  ekonomi masyarakat agar mandiri secara ekonomi dan memiliki daya beli tanpa harus ditopang terus-menerus oleh pemerintah melalui bantuan sosial (bansos) atau Bantuan Langsung Tunai (BLT).

"Makanya, program ekonomi Ganjar-Mahfud mendorong sumber daya manusia (SDM) lebih produktif, dan terampil, jadi masyarakat didorong mandiri dalam ekonomi," tuturnya.

Dengan kondisi ekonomi global yang tak pasti saat ini, lanjutnya, sangat penting untuk memperkuat ekonomi domestik, apalagi nilai tambahnya memang belum maksimal. Hariyadi menjelaskan, dalam situasi mendesak BLT memang diperlukan untuk menopang daya beli masyarakat. Meski demikian BLT bukan ekonomi produktif dan tidak bisa dilakukan terus-menerus.

"Kasih makan gratis, kasih BLT, mau sampai kapan? Ini bukan ekonomi produktif. Masyarakat harus didorong untuk mandiri secara ekonomi. Inilah yang harus diedukasi ke masyarakat bahwa bukan BLT yang penting, tapi bagaimana kemampuan ekonomi dan daya beli mereka berlanjut," ucapnya.

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut