Insiden mengerikan itu pun terjadi di sini. Farrell berniat untuk mengambil sarung tangan yang tertiup angin. Nahas, dia terpeleset dan jatuh ke kawah.
Semuanya terjadi dengan sangat cepat. Saat terjatuh, Farrell sadar betul jika dirinya mencoba untuk berpegangan pada apa pun yang ada di dekatnya. Ada satu batu besar yang coba diraih, namun gagal.
"Batu itu ikut menggelinding bersama saya, mengenai saya tepat di alis kiri, untungnya tidak membuat saya pingsan," katanya.
"Pada titik ini tidak ada yang bisa saya pegang tetapi saya berhasil menghentikan kecepatan jatuh saya," tambahnya.
Setelah tidak lagi menggelinding jatuh ke dalam kawah, Farrell berusaha menenangkan diri dan dia melihat ada batu besar yang kali ini diyakini cukup kokoh untuk dipijak. Benar saja, dia mencoba meraih batu tersebut dan berhasil.
Di batu itulah, kata Farrell, dia tinggal selama 4 jam sembari berharap ada bantuan darurat dari tim di atas. Hingga akhirnya bantuan benar datang. "Saya sangat berterima kasih kepada orang itu," ungkapnya.
Farrell mengungkapkan, dirinya telah mendaki sejumlah puncak 5500m+ di masa lalu dan Gunung Rinjani menurutnya bukan gunung yang terlalu tinggi. Farrell sadar betul dirinya terlalu percaya diri hingga akhirnya insiden itu terjadi.
"Kecelakaan bisa terjadi di mana pun, dan setelah kejadian itu saya menyadari bahwa setiap gunung berbeda. Hormatilah setiap gunung," katanya.
"Senang rasanya masih hidup! Terima kasih! Dan jika sarung tangan Anda jatuh ke samping, tinggalkan saja," ungkap Farrell.