Elsy, salah seorang guru di SLB Rawinala, mengungkapkan kebahagiaannya atas kunjungan ini. “Kami sungguh merasakan kebahagiaan atas kedatangan teman-teman PNM. Ini berkat dan menjadi kekuatan bagi kami untuk bisa terus melayani,” katanya.
Sementara itu, Vera selaku Wakil Kepala Sekolah, yang telah mengabdi selama 20 tahun, juga menyampaikan rasa terima kasihnya. “Terima kasih banyak sudah datang ke Rawinala. Tentunya banyak yang terpanggil namun hanya sedikit yang terpilih untuk melayani. Begitu juga dengan kunjungan teman-teman hari ini,” ujarnya.
Arief Mulyadi, Direktur Utama PNM menekankan pentingnya membangun empati dan kepedulian di kalangan milenial. “Ini bagian dari program PNM Peduli. Bukan hanya berbagi asa dengan teman-teman disabilitas tetapi juga sebagai wadah agar anak muda belajar peduli dan mau melayani,” kata Arief.
Dia menambahkan, program ini diharapkan dapat menginspirasi milenial untuk memberikan pelayanan optimal dengan sepenuh hati, khususnya dalam memberdayakan pelaku usaha ultra mikro di Indonesia.
Dia berkomitmen untuk terus hadir memberikan pendampingan usaha demi meningkatkan kesejahteraan keluarga. Kunjungan ke SLB Rawinala diharapkan dapat menambah suka cita dan menjadi penyemangat bagi para siswa untuk terus tumbuh dan membangun asa di tengah keterbatasan mereka.
Dia berharap, pertunjukan musik yang ditampilkan oleh anak-anak berkebutuhan khusus di SLB Rawinala bisa menjadi semangat dalam mengatasi segala keterbatasan. Kunjungan ini juga diharapkan membawa kebahagiaan dan harapan baru, sekaligus menjadi momen penting untuk menumbuhkan rasa empati dan kepedulian. "Melalui interaksi ini, generasi muda diharapkan semakin peka terhadap mereka yang membutuhkan dan terinspirasi untuk terus melayani dan mendukung komunitas di sekitarnya," katanya.