3 Jalur Alternatif ke Gunung Bromo yang Bisa Anda Pilih untuk Liburan

Komaruddin Bagja
3 Jalur Alternatif ke Gunung Bromo  (Foto: Istimewa)

JAKARTA, vozpublica.id -  Inilah 3 jalur alternatif ke Gunung Bromo sering menjadi pertanyaan bagi wisatawan yang ingin menjelajahi keindahan salah satu gunung paling populer di Indonesia ini. Bromo, yang terletak di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, terkenal dengan pesona matahari terbitnya, hamparan lautan pasir, dan pemandangan kawah yang menakjubkan. 

Karena popularitasnya, akses menuju Bromo terus dikembangkan, sehingga pengunjung kini memiliki beberapa pilihan jalur perjalanan. Memahami jalur-jalur ini penting agar Anda dapat menyesuaikan rute dengan kebutuhan, kondisi kendaraan, serta kenyamanan perjalanan.

Mengapa Penting Mengetahui Jalur Menuju Bromo?

Bromo berada di perbatasan empat kabupaten di Jawa Timur, yaitu Malang, Pasuruan, Probolinggo, dan Lumajang. Setiap kabupaten memiliki akses tersendiri menuju kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Dengan demikian, wisatawan tidak hanya memiliki satu pilihan, melainkan beberapa rute yang bisa dipilih sesuai titik keberangkatan.

Selain faktor lokasi, setiap jalur memiliki karakteristik unik. Ada jalur yang lebih populer karena aksesnya mudah, ada juga yang lebih menantang dengan pemandangan alam indah sepanjang jalan. Mengetahui detail dari masing-masing jalur memungkinkan Anda untuk merencanakan perjalanan lebih matang, baik dari sisi waktu tempuh, biaya transportasi, hingga pengalaman wisata.

3 Jalur Alternatif ke Gunung Bromo 

1. Jalur Probolinggo – Cemoro Lawang

Jalur pertama yang paling populer adalah dari Probolinggo menuju Desa Cemoro Lawang. Rute ini dianggap paling mudah dan cepat untuk mencapai Bromo, terutama bagi wisatawan yang datang dari arah Surabaya atau kota besar lainnya di Jawa Timur. Dari pusat kota Probolinggo, perjalanan menuju Cemoro Lawang memakan waktu sekitar 2 hingga 3 jam dengan kendaraan pribadi atau transportasi umum.

Keunggulan jalur ini adalah fasilitas wisata yang cukup lengkap. Di Cemoro Lawang, tersedia berbagai penginapan mulai dari homestay hingga hotel. Dari desa ini pula, wisatawan bisa menyewa jip untuk melanjutkan perjalanan ke lautan pasir dan kawah Bromo. Selain itu, pemandangan dari Cemoro Lawang sangat ikonik. Banyak fotografer maupun wisatawan yang menjadikan spot ini sebagai lokasi utama menikmati sunrise.

Bagi Anda yang baru pertama kali ke Bromo, jalur Probolinggo–Cemoro Lawang bisa menjadi pilihan terbaik karena aksesnya jelas, banyak transportasi tersedia, serta suasana desa wisata yang ramah pengunjung.

2. Jalur Malang – Tumpang – Gubugklakah – Jemplang

Jalur kedua adalah melalui Malang menuju Tumpang, Gubugklakah, hingga Jemplang. Rute ini terkenal di kalangan wisatawan yang datang dari arah Malang dan sekitarnya. Dari Malang, perjalanan menuju Tumpang memakan waktu sekitar satu jam, kemudian dilanjutkan menuju Gubugklakah hingga ke Jemplang, pintu masuk ke area Bromo.

Kelebihan jalur ini adalah panorama alam yang memukau. Perjalanan melewati perbukitan hijau, hutan, dan lembah yang indah. Jalur ini juga menjadi akses menuju Ranu Pane, titik awal pendakian Gunung Semeru. Karena itu, wisatawan yang ingin sekaligus berpetualang ke Semeru sering memilih jalur Malang–Jemplang.

Namun, jalur ini terbilang lebih menantang dibandingkan jalur Probolinggo. Medannya berkelok dan menanjak, sehingga wisatawan biasanya menggunakan kendaraan jip atau kendaraan pribadi dengan kondisi prima. Jika Anda menyukai petualangan dengan nuansa alam yang lebih kental, jalur Malang bisa memberikan pengalaman yang berkesan.

3. Jalur Pasuruan – Tosari – Wonokitri

Jalur alternatif ketiga menuju Bromo adalah melalui Pasuruan ke Tosari hingga Wonokitri. Rute ini lebih dekat bagi wisatawan yang datang dari Surabaya atau sekitar Jawa Timur bagian utara. Dari Tosari, perjalanan dilanjutkan ke Wonokitri, salah satu desa yang juga terkenal dengan keindahan panorama pegunungan.

Wonokitri sering menjadi pilihan karena menawarkan spot sunrise yang tak kalah menawan dibanding Cemoro Lawang. Dari sini, wisatawan juga bisa dengan mudah menyewa jip untuk melanjutkan perjalanan ke lautan pasir. Suasana desa adat Tengger di sekitar Wonokitri pun menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin menikmati nuansa budaya lokal.

Meskipun jalur ini tidak sepopuler Probolinggo, tetapi jalur Pasuruan–Wonokitri sering dipilih oleh wisatawan yang ingin merasakan perjalanan lebih tenang dengan suasana desa yang masih asri.

Editor : Komaruddin Bagja
Artikel Terkait
Nasional
3 hari lalu

3 Tempat Wisata di Boyolali yang Layak Dikunjungi

Destinasi
3 hari lalu

5 Hidden Gem di Wonosobo dengan Spot Foto Instagramable, Cocok Buat Healing!

Destinasi
4 hari lalu

5 Hidden Gem di Purwokerto yang Sering Terlewatkan Traveler, Padahal Kece Abis!

Nasional
4 hari lalu

3 Jalur Alternatif ke Situbondo saat Jalur Utama Terganggu

Nasional
6 hari lalu

3 Rute ke Bromo dengan Mobil Pribadi dari Jakarta, Simak Selengkapnya!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal