JAKARTA, vozpublica.id - Gerhana matahari 2023 terbilang sangat unik lantaran mencakup dua jenis gerhana matahari dalam satu fenomena. Dengan kata lain, gerhana matahari hibrida akan berlangsung pada tahun ini, tepatnya pada tanggal 20 April 2023.
"Gerhana matahari hibrid diprediksi terjadi pada 20 April 2023 yang dapat diamati dari Indonesia," kata Suko Prayitno Adi, Deputi Bidang Geofisika, BMKG, seperti dikutip vozpublica.id dari Antaranews, Kamis (13/4/2023).
"Akibatnya saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya. Sedangkan di tempat tertentu lainnya, matahari seakan-akan tertutupi bulan," imbuhnya.
Dilansir dari situs Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), gerhana matahari hibrida terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris. Dengan demikian, matahari akan terlihat seperti cincin, dimana gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya.
Ada tiga jenis bayangan bulan yang terbentuk ketika terjadi gerhana matahari hibrida. Ketiganya adalah antumbra, penumbra, dan umbra.
Di daerah yang dilewati antumbra, gerhana matahari cincin akan terlihat jelas. Sementara itu, wilayah yang dilewati penumbra akan dapat melihat gerhana matahari sebagian dan daerah lainnya yang terkena umbra dapat mengamati gerhana matahari total.
Berlangsungnya gerhana matahari hibrida ini disambut sangat baik oleh sebagian orang karena memang merupakan fenomena yang unik. Jenis gerhana tersebut bahkan terakhir kali terjadi pada 3 November 2013 silam.
Setiap tahunnya, terdapat dua hingga lima gerhana matahari yang terjadi. Namun selama abad ke-21, hanya 7 dari 224 (3,1%) yang merupakan gerhana Matahari hibrida.
"Peristiwa yang jarang dan tentunya Indonesia beruntung sekali bisa mendapatkan gerhana matahari total lagi. Catatan kecil gerhana matahari total yang akan melewati langit Indonesia baru tahun 2042," ujar Premadi, Kepala Observatorium Bosscha di Lembang, Jawa Barat.