JAKARTA, vozpublica.id - Negara-negara maju telah menyiapkan strategi konkret dalam membangun ekosistem Artificial Intelligence (AI). Mereka tidak hanya fokus pada pengembangan teknologi, tapi juga investasi di bidang infrastruktur, pendidikan, serta insentif untuk sektor swasta.
Jika Indonesia ingin bersaing di era digital, maka strategi serupa harus segera diimplementasikan. Sony Subrata, pendiri Artificial Intelligence Implementation Initiative (AI3) mengatakan, keterlambatan dalam mengadopsi AI akan memperbesar kesenjangan ekonomi dan teknologi dengan negara-negara lain.
"Negara-negara maju telah menetapkan strategi konkret dalam membangun ekosistem AI. Mereka tidak hanya berfokus pada pengembangan teknologi, tetapi juga membangun infrastruktur AI yang kuat, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui program pendidikan dan pelatihan, serta membuka peluang investasi dengan berbagai insentif fiskal. Jika Indonesia ingin bersaing secara global, kita harus mengambil langkah serupa dan kita harus mulai sekarang," ujar Sony Subrata, dalam keterangan tertulisnya dilansir Sabtu (8/2/2025).
Salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan implementasi AI adalah sumber daya manusia yang siap beradaptasi dengan teknologi ini. Di berbagai negara maju, pelatihan AI sudah menjadi bagian dari kurikulum di sekolah dan universitas. Namun, di Indonesia, edukasi terkait AI masih sangat terbatas.
"Kita perlu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan pendidikan AI. Tanpa tenaga kerja yang siap, AI hanya akan menjadi teknologi yang digunakan osegelintir orang, sementara yang lain tertinggal," kata Sony.