JAKARTA, vozpublica.id - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) berupaya memperkuat transformasi penyiaran digital. Indikator yang ingin dicapai adalah pendapatan penyiaran nasional mencapai Rp109,6 triliun pada 2027.
Wakil Menteri Komdigi Nezar Patria menerangkan, pendapatan penyiaran nasional diproyeksikan tumbuh dari Rp90,9 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp109,6 triliun pada tahun 2027, berdasarkan data Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) 2023.
Hal ini tentu menjadi sebuah harapan bagi Komdigi sesuai dengan program yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, terkait pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 8 persen.
"Sejalan dengan program yang dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo, kami harus bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen," ujar Nezar Patria di seminar Digitalisasi Penyiaran Tahun 2025-2029: Tren Bermedia Penyiaran, Teknologi, Bisnis, dan Respon Kebijakan yang digelar di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2024).
"Kami harapkan dari sektor penyiaran, industri yang bertumbuh di ekosistem penyiaran ini bisa menopang pertumbuhan tersebut," tambahnya.
Nezar Patria optimistis kalau pertumbuhan ini tidak hanya akan mendorong sektor penyiaran, tetapi juga memperluas pasar media dan hiburan di Indonesia.
Nezar Patria juga menjelaskan Komdigi akan melakukan sejumlah cara seperti meningkatkan kemampuan talenta digital, membuka ruang investasi dan inovasi di sektor digital, demi mencapai target.
"Termasuk juga dengan meningkatkan kemampuan digital talent, lalu membuka ruang investasi dan inovasi di dunia bisnis digital," ungkap Nezar Patria.