JAKARTA, vozpublica.id - Startup teknologi asal Indonesia, AJARI masuk 10 startup terbaik di dunia dalam program perdana Presight AI-Startup Accelerator. Startup yang berfokus pada pengembangan kecerdasan buatan (AI) di bidang edukasi ini, terpilih dalam ajang bergengsi yang didukung Microsoft dan Mohamed bin Zayed University of Artificial Intelligence (MBZUAI).
Pencapaian ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan AJARI dalam mewujudkan visinya Elevate Possibilities with AI technology, serta menunjukkan semakin kuatnya peran Indonesia dalam ekosistem teknologi AI global.
Dari 120 startup yang mendaftar dari 17 negara, AJARI terpilih berkat inovasinya dalam menghadirkan solusi AI untuk pendidikan. Lewat platform pembelajaran adaptif LearnXpert dan peluncuran asisten berbasis agentic, N.I.S.A. (Neural Interactive Systematic Assistant), mereka berhasil mendefinisikan ulang cara belajar di era digital.
“Kami sangat bangga bisa mewakili Indonesia di ajang global ini. Pengakuan ini bukan hanya pencapaian bagi AJARI, tetapi juga kemenangan bagi ekosistem teknologi AI Indonesia yang terus berkembang. Kami siap berkolaborasi dengan Presight, Microsoft, MBZUAI, dan inovator lain untuk menghadirkan dampak nyata di sektor pendidikan,” ujar Rafael, Founder & CEO AJARI dalam keterangan persnya Selasa (8/7/2025).
Produk AI dari AJARI, LearnXpert, kini telah digunakan di berbagai institusi pendidikan di Asia Tenggara. Fitur seperti jalur pembelajaran adaptif, analitik berbasis AI, pemantauan real-time dan Asisten pintar “Learning Buddy” bagi semua pelajar, memberikan pendekatan baru dalam dunia pendidikan, baik untuk siswa maupun profesional.
Thomas Pramotedham, CEO Presight, menekankan ambisi global dari program ini. “Presight AI-Startup Accelerator bukan sekadar program, tetapi mesin pertumbuhan strategis bagi startup-startup visioner. Kami percaya peserta angkatan pertama ini adalah perwakilan terbaik dari masa depan AI dan teknologi di berbagai industri,” katanya.