JAKARTA, vozpublica.id - Saat ini, industri kripto terus berkembang pesat di Indonesia. Berdasarkan data hingga akhir 2023, nilai transaksi kripto diperkirakan mencapai lebih dari Rp200 triliun.
Tidak sampai di situ, data terbaru hingga September 2024 dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) nilai transaksinya hingga lebih dari Rp420 triliun. Pertumbuhan tersebut dinilai signifikan.
Di industri dan ekosistem kripto, terlihat dengan hadirnya koin yang memiliki utilitas atau solusi revolusioner. Tiga sektor yang memiliki potensi saat ini dan di masa depan adalah AI dan Big Data, Cybersecurity, serta Real World Asset Tokenization.
Sektor-sektor tersebut juga berupaya menggunakan blockchain untuk membawa dampak perubahan yang signifikan.
Dengan meningkatnya adopsi teknologi ini maka nilai aset seperti harga BNB, Ethereum, Solana sebagai layer 1 atau koin yang memiliki ekosistem juga berpotensi mengalami perkembangan seiring dengan inovasi yang dihadirkan oleh sektor-sektor tersebut.
Berikut penjelasan mengenai tiga sektor koin kripto.
AI dan Big Data
Sektor AI dan Big Data bisa berkembang dengan melakukan integrasi kecerdasan buatan dalam ekosistem blockchain. Data menjadi aset berharga bagi banyak perusahaan saat ini dan teknologi blockchain menawarkan potensi pengelolaan data secara transparan, aman, dan desentralisasi.
Beberapa perusahaan atau project kripto menggunakan blockchain untuk menciptakan ekosistem data terbuka. Ocean Protocol memungkinkan individu atau perusahaan berbagi data dengan aman dan mendapat imbalan dalam bentuk token, sehingga ekosistem data menjadi lebih inklusif.