Lebih dari sekadar kampanye produk lokal, Made In Indonesia Run juga menunjukkan sisi kemanusiaannya. Dalam momen haru, dilakukan penyerahan donation box untuk dua mantan atlet nasional yang berjasa besar bagi Indonesia: Martha Kase dan Hapsani.
Martha Kase, pelari asal Nusa Tenggara Timur, pernah berjaya di ajang SEA Games 1987 dan meraih medali emas dalam tiga edisi PON. Sementara Hapsani mengharumkan nama Indonesia di cabang lari estafet 4x100 meter dalam SEA Games 1981 dan 1983.
Namun, pasca pensiun, keduanya menghadapi tantangan hidup hingga terpaksa menjual medali demi bertahan hidup. Momen ini menjadi refleksi penting bagi publik.
“Donasi ini merupakan bentuk kepedulian dan rasa terima kasih mantan atlet yang dahulu mengharumkan nama Indonesia. Ini juga sejalan dengan visi Made In Indonesia Run, selain visi sport, ada juga visi edukasi mencintai produk dalam negeri dan mengingatkan masyarakat tentang mantan atlet kita, sambil menjadikan olahraga sebagai lifestyle,” jelas M Rodli Kaelani, Ketua Panitia.
Perputaran Ekonomi dan Potensi Industri Olahraga Lokal
Deputi Industri Olahraga Kemenpora, R Isnanta, juga memuji inisiatif ini dan menyebut bahwa acara serupa sangat potensial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal jika digelar di berbagai daerah.
“Saya melihat jika acara ini digelar di daerah-daerah, Industri olahraga juga makin menggerakkan perekonomian masyarakat di bawah, bayangkan dengan ribuan orang perputaran uangnya pasti miliaran,” ujar Isnanta.
Setelah sukses besar di Jakarta, Made In Indonesia Run berencana menjelajah ke berbagai kota besar lainnya. Tujuannya jelas: menyebarkan semangat nasionalisme, memperkuat ekonomi lokal, dan mengangkat produk Indonesia ke panggung utama di negeri sendiri.