Sayangnya, peluang yang ada gagal dimaksimalkan menjadi gol. “Pada akhirnya kami membuat kesalahan yang memberi kesempatan lawan mencetak gol, dan karena itu kami kalah di menit-menit akhir. Dari segi hasil saya kecewa, tetapi dengan komitmen yang ditunjukkan para pemain, saya sangat bangga,” kata Nafuzi.
Sejarah mencatat, Malaysia U-23 sebelumnya pernah tiga kali lolos ke putaran final Piala Asia U-23, yakni pada edisi 2018, 2022, dan 2024. Prestasi terbaik dicapai pada 2018 ketika mereka menembus perempat final. Gagalnya edisi 2026 menjadi evaluasi penting bagi skuad muda Malaysia untuk kembali bangkit.
Selain menyampaikan evaluasi, Nafuzi juga berterima kasih kepada para pendukung yang tetap memberi dukungan penuh. Menurutnya, pengalaman di kualifikasi kali ini harus dijadikan pelajaran agar para pemain muda bisa lebih matang menghadapi turnamen internasional.
“Kami semua sangat kecewa karena gagal lolos ke Piala Asia, tapi saya rasa para pemain sudah memberikan segalanya. Kami harus bekerja lebih keras di masa depan dan belajar bagaimana menghindari kesalahan yang sama,” pungkasnya.