Jadi, meski mencetak gol, Romeny tidak merasa benar-benar bahagia. Pemain berusia 24 tahun itu mengakui bahwa seluruh tim merasa kecewa, namun mereka segera mengalihkan fokus ke laga berikutnya melawan Bahrain.
"Bahagia mungkin bukan kata yang tepat, tetapi sebagai seorang penyerang, mencetak gol selalu terasa istimewa. Setelah pertandingan, kekecewaan menyelimuti kami, tetapi kami langsung fokus pada laga melawan Bahrain," ucap dia.
Semangat pantang menyerah yang ditunjukkan para pemain akhirnya membuahkan hasil manis. Dalam laga kontra Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Selasa (25/3), Skuad Garuda meraih kemenangan tipis 1-0. Romeny menjadi pahlawan, karena gol tunggalnya memastikan kemenangan penting bagi Timnas Indonesia.
Kemenangan atas Bahrain menjaga asa Timnas Indonesia untuk melaju ke Piala Dunia 2026.
Kini, dua laga krusial menanti Timnas Indonesia. Tim Garuda akan menjamu China pada 5 Juni sebelum bertandang ke markas Jepang pada 10 Juni.
Hasil dari kedua pertandingan ini akan menentukan apakah Indonesia bisa lolos langsung atau harus berjuang melalui babak keempat kualifikasi.