Menurut Sinouh, standar ganda yang diterapkan klub membuat situasi Hilgers semakin rumit. Dia menegaskan kliennya tetap menunjukkan profesionalisme dengan berlatih keras setiap hari bersama rekan setimnya, meski tak kunjung diberi menit bermain.
“Jelas ini semua tidak menyenangkan, tapi Mees adalah seorang profesional sejati. Dia tetap bekerja keras setiap hari dalam latihan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Sinouh menggambarkan kondisi emosional Hilgers yang merasa kecewa dengan sikap klub. “Kalau saya harus menyebut satu kata tentang perasaannya, itu adalah ‘kecewa’ dengan cara dia diperlakukan,” tegasnya.
Situasi ini tidak hanya merugikan Hilgers di level klub, tetapi juga memengaruhi kariernya di Timnas Indonesia. Karena minim menit bermain, Patrick Kluivert tidak memanggilnya dalam skuad Garuda untuk babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Meski menghadapi jalan buntu, Sinouh menegaskan tidak akan menempuh jalur hukum. Dia memilih tetap berdialog dengan manajemen Twente untuk mencari solusi terbaik.
“Saya selalu berdiskusi dengan Jan (Streuer). Kita lihat saja nanti hasilnya apa,” pungkasnya.
Kini, masa depan Mees Hilgers bersama Twente masih penuh tanda tanya. Apakah dia akan bertahan dengan kontrak baru, atau mencari peluang keluar di bursa transfer berikutnya, semua akan sangat menentukan arah karier salah satu bek andalan Timnas Indonesia tersebut.