Menariknya, tim ini akan dibentuk tanpa melibatkan pemain dari tiga klub Liga 1 yang juga tampil di Piala Presiden, yakni Persib Bandung, Arema FC, dan Dewa United. Selain itu, pemain yang tengah dipersiapkan untuk Piala AFF U-23 2025 juga tidak akan dipanggil ke skuad Liga Indonesian All Stars karena turnamen regional tersebut akan berlangsung pada bulan Juli.
"Tentu, pemain yang ada di Persib, Arema, Dewa United, tidak akan ditarik menjadi pemain Liga Indonesian All Stars. Juga pemain yang akan dipersiapkan untuk AFF U-23 tidak akan bermain juga, karena mereka sudah bermain pada Juli," lanjut Erick.
Dengan begitu, tim All Stars ini akan dihuni oleh pemain-pemain Liga 1 yang tersedia (available), yang selama ini mungkin kurang terekspos. Ini juga menjadi langkah konkret PSSI dalam mengangkat pamor pemain lokal yang dinilai masih kurang mendapat panggung yang layak di tengah dominasi pemain asing.
Erick Thohir menegaskan, kehadiran tim ini bukan hanya untuk sekadar meramaikan turnamen pramusim, tetapi juga untuk menaikkan citra pemain-pemain lokal di mata publik. Ia ingin suporter dan masyarakat lebih mengenal bintang-bintang lokal yang bermain untuk klub-klub Liga 1.
"Ini agar menaikkan citra pemain kita di Liga, bahwa di klub-klub ini banyak pemain bintang. Jangan terpaku dengan pemain asing terus. Nah ini kita coba agar pemain lokal bisa lebih dekat dengan suporter," pungkas pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut.
Dengan komposisi dan tujuan pembentukan yang jelas, Liga Indonesian All Stars diprediksi akan menjadi magnet baru dalam gelaran Piala Presiden 2025. Ajang ini tak hanya menjadi pemanasan menjelang Liga 1, tetapi juga jadi panggung untuk talenta lokal unjuk gigi.