TOKYO, vozpublica.id – Kisah Diego Maradona kala membawa Timnas Argentina U-20 juara Piala Dunia U-20 1979 menarik untuk diceritakan ulang. Dalam momen itu, sang legenda mencatatkan sejarah besar di Jepang yang justru diawali dengan kemenangan telak 5-0 atas Timnas Indonesia U-20 di fase grup.
Skuad muda La Albiceleste tampil dominan sepanjang turnamen. Dalam enam pertandingan, mereka mencetak rata-rata lebih dari tiga gol per laga dan hanya kebobolan dua kali. Dari lini depan, duet Diego Maradona dan Ramon Diaz menjadi sorotan utama. Diaz mengoleksi delapan gol sekaligus meraih Sepatu Emas, sementara Maradona mencetak enam gol dan menyabet Bola Emas.
Maradona menganggap skuad muda Argentina 1979 sebagai tim terbaik yang pernah dia bela.
“Itu jelas tim terbaik yang pernah saya bela sepanjang karier. Saya tidak pernah merasa sebegitu menikmati bermain sepak bola!” kenangnya penuh emosi, dikutip dari situs resmi FIFA.
Bagi legenda bernomor punggung 10 itu, turnamen di Jepang menjadi panggung pembuktian sekaligus pelampiasan atas kekecewaan karena gagal masuk skuad Piala Dunia 1978.
Di laga perdana fase grup, Argentina langsung menunjukkan tajinya dengan menghancurkan Indonesia 5-0. Hasil ini menjadi momentum kebangkitan mereka, sebelum melanjutkan perjalanan dengan mengalahkan Yugoslavia 1-0 dan menundukkan Polandia 4-1.
Momentum itu berlanjut di babak gugur. Argentina melibas Aljazair 5-0 di perempat final, menekuk Uruguay 2-0 di semifinal, lalu memastikan gelar juara setelah menaklukkan Uni Soviet 3-1 di partai puncak. Dominasi tersebut membuat banyak pengamat menyebut tim Argentina 1979 sebagai salah satu skuad muda terbaik sepanjang sejarah.