Meski mengusung misi manis di laga perpisahan, Fajar/Rian tidak ingin terbebani ambisi berlebihan. Mereka memilih fokus menjaga konsistensi permainan di setiap laga agar target juara dunia tetap realistis.
“Ya sebisa mungkin apa ya, pasti ingin memberikan yang terbaik. Tapi saya juga pengen kontrol juga jangan terlalu menggebu-gebu, takutnya malah jadi bumerang, malah kitanya jadi terlalu beban,” ungkap Rian.
“Kami ingin menunjukkan yang terbaik tapi pas mainnya enggak enak, nanti malah jadinya pressure sendiri. Yang pasti kita harus selalu menjaga fokusnya walaupun nanti dipisah di pertandingan terakhir ini. Semoga bisa memberikan yang terbaik dan semoga berbuah manis,” sambungnya.
Di Kejuaraan Dunia 2025, Fajar/Rian akan langsung bermain di babak 32 besar berkat bye di putaran pertama. Mereka akan menghadapi pemenang antara pasangan Hung Kuei Chun/Lui Chun Wai (Hongkong) dan Kevin Lee/Ty Alexander Lideman (Kanada).
Jika mampu mengatasi laga awal dengan baik, peluang Fajar/Rian untuk menembus babak puncak terbuka lebar. Gelar juara dunia akan menjadi penutup indah perjalanan panjang mereka di panggung internasional, sekaligus hadiah perpisahan manis untuk bulu tangkis Indonesia.