Indah pun merasakan hal yang sama. Menurutnya, di gim pertama pukulan mereka tidak keluar maksimal karena masih terbebani pikiran soal kutukan perempatfinal.
“Karena kita terlalu pressure jadi pukulan yang mau kita pakai malah enggak sesuai dengan yang kita mau, karena dari kitanya aja yang masih kepikiran sedikit karena selalu kalah di babak 8 besar,” jelasnya.
Namun, momentum berubah di gim kedua. Mereka mulai berani mengambil risiko, bermain lebih sabar, dan fokus pada poin demi poin. Kepercayaan diri yang sempat hilang perlahan kembali, hingga akhirnya mereka menutup laga dengan kemenangan dramatis.
Hasil ini bukan hanya mengantar Adnan/Indah ke semifinal BWF World Tour Super 500 pertama mereka, tapi juga menghapus stigma bahwa mereka selalu gagal di perempatfinal. Lawan berat menanti di semifinal, yaitu pasangan China, Guo Xin Wa/Chen Fang Hui.
Meski begitu, pasangan Indonesia ini optimistis bisa melangkah lebih jauh. “Semifinal lebih fokus lagi, lebih bisa kontrol keadaan, dan kontrol diri sendiri,” tutup Indah. Harapan Indonesia kini bertumpu pada mereka, satu-satunya wakil Merah Putih yang tersisa di Hong Kong Open 2025.