Floris Kemps ikut menambah gol kesembilan sebelum Tanzania sempat memperkecil skor melalui Abalkassim. Akan tetapi, Belanda kembali menghukum lawannya lewat hattrick Ramos yang mengubah kedudukan menjadi 10-2, menutup asa Tanzania untuk bangkit.
Di lima menit terakhir, Belanda semakin beringas. Abdessamad Attahiri sukses mengeksekusi penalti, sementara Chih kembali mencatatkan namanya di papan skor. Bahkan, Chih menambah lagi koleksi gol pribadinya sebelum sebuah gol bunuh diri pemain Tanzania memperbesar keunggulan Belanda.
Gol demi gol yang tercipta menegaskan perbedaan kualitas kedua tim. Tanzania benar-benar kehilangan konsentrasi di menit-menit akhir, sementara Belanda justru semakin nyaman menekan hingga memastikan kemenangan besar 14-2.
Meski hasil ini tidak cukup membawa Belanda ke puncak klasemen, kemenangan telak tersebut menjadi penutup manis bagi skuad Miguel Andres Moreno. Belanda membuktikan mereka punya potensi besar jika konsistensi permainan bisa dijaga di setiap pertandingan.