Francesco Bagnaia, meski terlihat kaku, tetap ikut menari dengan wajah penuh senyum. Marco Bezzecchi dan Luca Marini pun berusaha menyesuaikan langkah, sementara Brad Binder terlihat sesekali tertawa sambil menoleh ke rekan-rekannya. Suasana cair ini membuat interaksi pembalap dengan penonton terasa hangat.
Parade ini menjadi ajang unik yang memperlihatkan sisi berbeda para pembalap MotoGP. Tidak hanya garang di lintasan, mereka juga mau membaur dengan budaya lokal. Keterlibatan Mario Aji menambah kebanggaan masyarakat Indonesia, karena dia ikut berparade sejajar dengan bintang dunia.
Seri MotoGP Mandalika 2025 sendiri akan berlangsung pada 3–5 Oktober di Sirkuit Mandalika, Lombok. Balapan ini menjadi seri ke-18 musim ini sekaligus keempat kalinya Mandalika dipercaya menjadi tuan rumah. Menariknya, Marc Marquez dari Ducati Lenovo sudah mengunci gelar juara dunia dengan koleksi 541 poin, sehingga balapan nanti lebih berfokus pada perebutan podium dan kehormatan di tanah air.
Kemeriahan parade di Mataram membuktikan bahwa MotoGP Indonesia bukan hanya sekadar balapan, tetapi juga festival budaya dan hiburan yang memadukan olahraga dengan kearifan lokal. Momen joget Tabola-Bale akan selalu dikenang sebagai bagian dari perjalanan MotoGP di Mandalika.