Kiprah Fajar/Fikri yang cepat menyatu mengingatkan publik pada kisah Leo/Bagas saat menjuarai Korea Open 2024, hanya dalam dua turnamen pertama mereka setelah dipasangkan ulang. Kini, mereka tak ingin sekadar bernostalgia, tetapi juga ingin mewujudkan ambisi menjadi juara dunia.
Sementara itu, sektor ganda putra Indonesia juga sedang mengalami perombakan besar. Setelah suksesnya Fajar/Fikri, pasangan Muhammad Rian Ardianto kini disandingkan dengan Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan untuk menciptakan kombinasi baru. Leo/Bagas pun menyambut langkah ini dengan sikap terbuka.
"Biasa aja (dengan perombakan). Karena kan teman sendiri. Kalau saya kan sudah dipisah partner duluan, jadi jilid satu. Kalau yang itu (Fajar/Fikri dan Rian/Yeremia) jilid kedua. Saya sudah percobaan yang pertama ini," jelas Leo.
“Kita kan gimana saya dengan Bagas, terus gimana saya dengan pelatih. Pasti kan ada komunikasi dulu gimana-gimananya. Saya di partnerin sama Mas Bagas pun saya juga berunding dulu waktu itu sama Fikri sama Daniel gimana,” tambahnya.
“Ternyata semua berempat itu yaudah mau dicoba dan buat ganda putra Indonesia lebih maju lagi kenapa enggak?” tutup pemain berusia 24 tahun tersebut.