Mengulas laga kontra PV Sindhu, Putri KW mengaku bisa tampil lebih percaya diri. Meski sempat kehilangan gim kedua, dia tetap fokus dan mampu mengendalikan jalannya pertandingan di gim penentuan.
“Alhamdulillah hari ini bisa bermain dengan nyaman walaupun game kedua sempat tertinggal jauh. Ada perbedaan dari pertemuan di Sudirman Cup dengan yang sekarang, Sindhu tadi lebih menyerang,” jelasnya.
Dia juga menceritakan bagaimana kondisi lapangan memengaruhi permainannya.
“Gim kedua saya agak sedikit bingung sama situasi anginnya karena baru main di lapangan ini juga, jadi pas angkat atau ngelewatin kayak gampang out atau tanggung. Bola depannya juga banyak nongol tadi, jadi kalau disodok, kayak susah buat balikin ya,” tambah Putri KW.
Namun, pengalaman dan ketenangan membuatnya bisa mengatasi tekanan. “Game ketiga pas unggul 11 dan pindah tempat, pikiran saya harus jaga poin, main bola-bola panjang dan jauhin dari badan dia,” ungkap pemain jebolan PB Exist Jakarta itu.
Bagi Putri KW, semifinal ini bukan hanya soal medali, tetapi juga validasi bahwa dirinya mampu melewati badai dalam perjalanan kariernya. Dengan tekad dan kerja keras, dia kini berdiri sejajar dengan para pemain elit dunia, membawa harapan baru bagi tunggal putri Indonesia di kancah internasional.