JAKARTA, vozpublica.id - Pasar otomotif belum pulih akibat pandemi Covid-19, Suzuki meningkatkan kinerja perusahaan melalui ekspor. Salah satu pendorong ekspor Suzuki adalah Carry Pick Up.
Tercatat, mobil berjuluk Raja Pick Up ini telah diekspor ke 30 negara. Menariknya, mobil ini diproduksi di Indonesia dengan komponen lokal lebih dari 85 persen sehingga turut mendorong perekonomian nasional.
"Kami ekspor ke 30 negara. Kita dilanjutkan lagi melalui model terbaru," ujar 4W Managing Director PT Suzuki Indomonil Sales (SIS), Hideaki Tokuda, belum lama ini.
Diketahui, total 3.957 unit mobil yang diekspor Suzuki ke sejumlah negara pada November 2020. Carry berkontribusi sebanyak 1.281 unit atau sebesar 32 persen. Adapun permintaan ekspor terbanyak pada November datang dari Vietnam sebesar 25 persen dan Filipina 20 persen.
“Meningkatkan dan mempertahankan kinerja ekspor bukan hal mudah, terlebih di saat ada wabah seperti sekarang. Kami berupaya terus mengekspor ke berbagai negara sehingga pada November ekspor All New Ertiga naik 32 persen dari bulan sebelumnya. Bahkan, ekspor New Carry naik 60 persen dari Oktober,” ujar Assistant Dept Head Production Planning Control PT SIM, Aris Yuliyantoro.
Adapun pada Januari hingga November 2020, Suzuki mengekspor 41.988 unit kendaraan yang didominasi Ertiga, New Carry, dan XL7.
Seperti diketahui, Carry Pick Up baru saja mendapat penyegaran. Dua pengembangan baru dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen di segmen kendaraan komersial.
Perubahan desain front grille dan bumper serta adanya APAR menyempurnakan fitur yang sudah ada, seperti dimensi bak luas, kabin lega, teknologi terkini, hingga penggunaan mesin K15B-C yang irit dan bertenaga.
Bak New Carry Pick Up berukuran panjang 2.505 mm, lebar 1.745 mm, dan tinggi 425 mm sehingga mampu mengangkut muatan seberat 1 ton. Agar muatan tetap aman selama perjalanan, pelanggan dapat memanfaatkan pengait yang ada di sekeliling bak untuk mengikatkan barang. Pengait berjumlah 12 pada tipe FD (Flat Deck) dan 22 pada tipe WD (Wide Deck).