Selain itu, biaya perawatan mobil listrik lebih murah dibandingkan model konvensional. Ditambah lagi untuk biaya energi yang digunakan juga terbilang lebih murah dibandingkan bahan bakar minyak. Untuk gambaran 1 kWh listrik sekitar Rp 1.700 sedangkan untuk 1 liter bensin bisa 10 kali lipatnya.
Saat ini, Wuling Air ev memiliki empat varian, yaitu Long Range, Standard Range, Lite Long Range dan Lite Standard Range. Bermain di segmen entry level, Air ev Lite Standard Range dibanderol Rp 179,1 juta, Air ev Lite Long Range Rp190 juta, Air ev Standard Range Rp224 juta, dan Air ev Long Range Rp 275 juta on the road (OTR) Jakarta dengan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari pemerintah.
“Berdasarkan tipe, varian Air ev Long Range penjualannya mendominasi, diikuti varian Lite kemudian Standard Range," kata Gomgom.
Secara spesifikasi, Wuling Air ev tipe tertinggi telah dilengkapi Wuling Remote Control App yang didukung teknologi Internet of Vehicle (IoV) dan fitur perintah suara Wuling Indonesian Command (WIND). Meski mungil, mobil ini juga menyematkan fitur Safety Protection mencakup dua airbags, ABS, EBD, ESC, EPB, AVH, ISOFIX, Sound Module for Pedestrian Warning, TPMS, Rear Parking Sensor and Camera, Immobilizer, dan Anti Theft Alarm. Tak heran jika dengan inovasi yang dibenamkannya Air ev meraih hingga 15 penghargaan dari berbagai pihak.
Untuk sumber tenaga, Air Ev menggunakan Battery Lithium Ferro-phosphate (LFP) IP67 certified yang telah teruji dalam kondisi cuaca ekstrem untuk menjamin keamanan baterai dan konsumen saat berkendara. Air EV tersedia dalam dua pilihan kapasitas baterai, yaitu 17,3 kWh dan 26,7 kWh dengan daya jangkau 200 km hingga 300 km.
Dalam persaingan pasar yang semakin ketat, Wuling memperkuat posisinya di segmen kendaraan listrik melalui tiga lini produk A, B dan C atau ABC Stories, yaitu Air ev, BinguoEV dan Cloud EV. Untuk menopang layanan mereka saat ini diperkuat lebih 150 dealer di seluruh Indonesia.