MUNICH, vozpublica.id - Artificial Intelligence (AI), alias teknologi kecerdasan buatan adalah sesuatu yang membuat takut banyak orang. Ini setelah Bos Tesla Elon Musk mengatakan AI jauh lebih berbahaya daripada nuklir bagi spesies manusia.
Maklum, AI bak dalam film fiksi ilmiah bisa menguasai sistem di dunia maya. Untuk itu, perlu ada batasan agar tetap berada di bawah kendali manusia.
Ini menjadikan beberapa orang waspada dengan kehadiran dan kekuatan AI yang terus meningkat. Namun, di sisi lain perusahaan menerima manfaat yang dibawanya dengan memberikan banyak kemudahan.
BMW Group menyikapinya dengan hati-hati. Mereka mengatakan AI sudah banyak digunakan dalam perusahaan dengan lebih dari 400 kasus penggunaan di seluruh jaringan. Namun, pembuat mobil Jerman itu berupaya menjaga AI tetap terikat dengan menetapkan batasan tertentu untuk penggunaannya.
Lebih spesifiknya, BMW Group telah membuat kode etik penggunaan kecerdasan buatan. “Kami melanjutkan dan berhati-hati dalam perluasan aplikasi AI di dalam perusahaan. Prinsip AI di BMW Group memberikan dasar bagi pendekatan kami," ujar Kepala Project AI Michael Würtenberger.