Heboh Bensin Oplosan, Ini Dampak Kerusakannya pada Mesin

Muhamad Fadli Ramadan
Kadar bahan bakar akan memengaruhi kinerja mesin dan menjadi salah satu faktor engine tahan lama atau tidak. (Foto: Pertamina) 

JAKARTA, vozpublica.id - Bahan bakar minyak (BBM) merupakan sumber energi utama kendaraan bermesin pembakaran internal (ICE). Perannya sangat vital, sehingga pabrikan mewajibkan pemilik kendaraan mengisi bahan bakar sesuai dengan oktan atau RON yang direkomendasikan. 

Kadar bahan bakar akan memengaruhi kinerja mesin dan menjadi salah satu faktor engine tahan lama atau tidak. Namun, yang membuat khawatir muncul dugaan bensin Pertamax oplosan dalam kasus korupsi Pertamina Patra Niaga. Ini membuat pemilik kendaraan resah.

Tri Yuswidjajanto Zaenuri, dosen teknik mesin ITB mengungkapkan pencampuran BBM memiliki efek negatif. Masing-masing mempunyai kadar kimia yang berbeda sehingga bisa menyebabkan kerusakan apabila mengoplos beberapa jenis BBM.

"Maka nanti dosisnya (zat aditif) akan turun setengahnya. Secara oktan mungkin kita dapat kalau mencampur (bensin), tapi bahayanya deposit (kerak) justru naik," kata Tri dalam keterangan pers Astra Honda Motor.

Ada sejumlah dampak buruk yang dapat mempengaruhi kinerja mesin kendaraan. Bahkan, bisa menyebabkan kerusakan yang membuat pemilik merogoh kocek dalam.

1. Kerusakan Sistem Bahan Bakar

BBM biasanya mengandung deterjen yang bermanfaat dalam membersihkan kerak dan deposit. Jika BBM dicampur, justru deterjen tidak dapat bekerja secara semestinya.

 Jadi, kinerja mesin bahan bakar juga tidak maksimal. Biasanya, sistem bahan bakar yang akan terganggu akibat alasan ini adalah bagian pompa BBM-nya karena banyaknya kerak dan deposit akan membuat pompa tersebut macet. 

2. Kerusakan Mesin

Ada beberapa mesin kendaraan yang bahan dasarnya adalah logam seperti katup dan piston. Campuran BBM dapat mengakibatkan terjadinya korosi logam pada komponen-komponen tersebut. 

Apabila katup dan piston berkarat atau mengalami masalah lain, suhu dan tekanan dalam mesin akan meningkat. Kalau sudah parah, proses pembakaran pada katup dan piston tersebut tidak akan berjalan dengan baik dan bisa saja tiba-tiba rusak. 

Selain itu, masih ada beberapa komponen mesin lain yang terbuat dari logam sehingga bisa memicu risiko kerusakan dan gangguan di bagian komponen lain. 

Editor : Dani M Dahwilani
Artikel Terkait
Nasional
13 jam lalu

Terungkap! Ini Alasan Shell Ogah Beli BBM Impor lewat Pertamina

Bisnis
15 jam lalu

Vivo Fix Beli BBM dari Pertamina, Totalnya 40.000 Barel

Nasional
23 jam lalu

Daftar Harga BBM Pertamina Berlaku Mulai 1 Oktober 2025, Ada yang Naik!

Buletin
1 hari lalu

Subsidi Energi Membengkak, Menteri Keuangan Purbaya Desak Pertamina Bangun Kilang Baru

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal