BATU, vozpublica.id - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Batu menghentikan seluruh aktivitas operasionalnya sejak Jumat (1/8/2025). Kantornya yang bermarkas di Jalan Kartini, Kelurahan Ngaglik, Kota Batu, kini tampak tutup dengan pengumuman bertuliskan penghentian sementara pelayanan.
Kepala Markas PMI Kota Batu Abdul Mutholib membenarkan penghentian tersebut. Dia menyebut langkah ini terpaksa dilakukan karena tidak adanya anggaran operasional sejak Februari 2025. Seluruh aktivitas pelayanan, termasuk ambulans, kini berhenti total.
“Kami tidak memiliki anggaran untuk operasional, sehingga terpaksa menutup kantor PMI Kota Batu,” ujar Abdul saat dikonfirmasi, Senin (4/8/2025).
Menurut Abdul, selama 6 bulan terakhir, pihaknya bertahan dengan dana talangan pribadi senilai Rp80 juta yang dikumpulkan dari dirinya, bendahara serta sejumlah relawan internal.
“Sejak Februari itu kita sudah keluarkan Rp80 juta dari dana talangan pribadi tadi,” katanya.
Tak hanya menanggung operasional, para relawan juga tak menerima gaji. Abdul menyebut terdapat tiga orang relawan yang selama ini menjalankan aktivitas PMI, termasuk dirinya. Ketiganya tak lagi menerima honor sejak Februari.
“Kami sudah tidak sanggup lagi menanggung beban operasional kantor. Bahkan untuk BBM ambulans, obat-obatan, air, listrik, hingga tagihan WiFi pun tidak terbayar,” ujarnya.
Abdul mengungkapkan keterlambatan pencairan dana dari APBD memang pernah terjadi sebelumnya, namun tahun ini menjadi yang paling parah. Selama 6 bulan penuh, PMI Kota Batu tidak mendapatkan aliran dana sepeser pun.