Di sisi lain, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyampaikan bahwa kejadian miokarditis dan perikarditis pasca vaksinasi Covid-19 adalah kejadian langka. Artinya, sangat kecil sekali jumlah kasusnya.
Terlebih, kata pejabat CDC, kejadian efek samping miokarditis itu cenderung pulih dengan cepat setelah vaksinasi, bahkan tidak ada peningkatan risiko yang terlihat dalam data terbaru khususnya di kelompok 12 hingga 39 tahun.
Namun, para ilmuwan memiliki data bahwa terdapat sekelompok besar remaja laki-laki yang mengalami nyeri dada dan peningkatan kadar troponin dalam darah mereka, yaitu protein yang biasanya menandakan adanya kerusakan jantung, pasca vaksinasi Covid-19 Pfizer dan Moderna.
"Meski perjalanan klinisnya hampir selalu ringan dengan prevalensi dan tingkat disfungsi jantung yang rendah, namun ada saja kelompok yang melaporkan cedera miokardium," kata para ilmuwan dalam penelitian yang ditulis bersama pejabat FDA.
Sebagai catatan, FDA memberikan waktu 30 hari kerja sejak tanggal surat diberikan untuk Pfizer maupun Moderna memberikan bantahan. Hingga berita dibuat, juru bicara Moderna dan Pfizer tidak menanggapi permintaan CBS News untuk berkomentar terkait hal ini.