JAKARTA, vozpublica.id - Hasil survei Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada Juli 2025 menunjukkan kondisi yang bervariasi terhadap keyakinan konsumen di Indonesia. Berdasarkan hasil survei tersebut, Indeks Menabung Konsumen (IMK) melemah.
Direktur Group Riset LPS Seto Wardono mengungkapkan, pelemahan IMK atau niat dan kemampuan konsumen menabung dipengaruhi oleh pengeluaran rumah tangga yang meningkat di awal tahun ajaran baru.
“Perkembangan ini mencerminkan intensitas dan niat menabung konsumen yang melandai seiring dengan meningkatnya pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan pada awal tahun ajaran baru, di tengah pemberian stimulus ekonomi dalam jangka pendek,” ujar Seto dalam keterangan resminya, dikutip Senin (11/8/2025).
Dia menuturkan, IMK berada di level 82,2 turun 1,6 poin dari bulan sebelumnya atau Juni 2025. Pelemahan ini disebabkan oleh turunnya komponen Indeks Waktu Menabung (IWM) sebesar 4,7 poin.
Namun, LPS mencatat adanya peningkatan positif pada Indeks Intensitas Menabung (IIM), yang naik 1,4 poin. Porsi responden yang menyatakan tidak pernah menabung menurun dari 26,7 persen pada Juni menjadi 24,9 persen pada Juli 2025.
Pelemahan IMK justru tidak terjadi di semua kelompok. IMK tercatat menguat pada rumah tangga berpendapatan hingga Rp1,5 juta per bulan (naik 9,1 poin) dan pendapatan di atas Rp1,5 juta hingga Rp3 juta per bulan (naik 3,1 poin).