Puspadaya Perindo Desak Usut Tuntas Kasus Penyiksaan ART asal Sumba di Batam

iNews
Sekjen Puspadaya Perindo, Amriadi Pasaribu. (Foto: Istimewa).

JAKARTA, vozpublica.id - Kasus kekerasan dan penyiksaan yang dialami Intan (20), asisten rumah tangga (ART) asal Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi perhatian serius. Peristiwa ini dilakukan majikannya di di kawasan elite, Sukajadi, Batam.
 
Korban dipukul, dihina dan dilucuti martabatnya sebagai manusia. Bahkan, korban dipaksa memakan kotoran anjing oleh majikannya. Selain itu, sepanjang bekerja sejak Juni 2024, Intan mengaku tidak pernah menerima gaji sepeser yang dijanjikan mendapatkan gaji Rp1,8 juta per bulan.

Kejadian ini menjadi perhatian Sekjen Puspadaya Perindo, Amriadi Pasaribu. “Dalam kasus ini, kami melihat perempuan sangat direndahkan, bahkan serendah-rendahnya dan dihinakan menyerupai anjing,” kata Amriadi dalam keterangannya, Rabu (25/6/2025).

Diamendorong Komnas Perempuan serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) untuk turun serta melindungi korban dan melakukan upaya perlindungan sekaligus pemulihan psikologis korban.

Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait
Nasional
3 bulan lalu

Kronologi Penganiayaan ART oleh Majikan di Batam Terungkap, Berawal Video Viral

Nasional
3 bulan lalu

Penganiayaan Sadis ART oleh Majikan di Batam, Korban Pernah Diminta Makan Kotoran Anjing

Megapolitan
2 hari lalu

Puspadaya Perindo Komitmen Dampingi Korban Kekerasan Seksual dan KDRT di Jaktim

Megapolitan
3 hari lalu

Pilu! Perempuan di Jaktim Jadi Korban Pelecehan Seksual sejak SD oleh Ayah Tirinya

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal