"Karena itu, penolakan terhadap Jokowi bisa jadi akan membesar saat mendekati pelaksanaan Muktamar. Mereka ini selain melihat Jokowi dari eksternal juga karena berbeda ideologi," ucap Jamiluddin.
Mantan dekan FIKOM IISIP Jakarta itu menilai, PPP memiliki ideologi religius menginginkan pemimpin yang memiliki ideologi sama. Untuk itu, dia berkata, nilai ini tidak dimiliki Jokowi yang ideologinya cenderung nasionalis.
"Karena itu, peluang Jokowi jadi caketum tentu tidak besar. Karena memang tidak sesuai dengan ideologi PPP. Namun peluang itu akan terbuka bila PPP berubah ideologi," ucap Jamiluddin.
"PPP bisa saja berubah menjadi pragmatis dengan mengubah ideologi perjuangannya. Walaupun peluang PPP mengubah ideologinya tampaknya relatif kecil," ujarnya.
Sebelumnya, nama Jokowi muncul dalam bursa caketum PPP. Jokowi diusulkan oleh kalangan internal partai.
Ketua Mahkamah Partai PPP Ade Irfan Pulungan mengatakan internal partainya telah mengusulkan sejumlah figur yang akan memimpin partai berlambang Kakbah itu. Dia berkata, pemimpin yang diusulkan bisa loyal dan mampu mengembalikan PPP ke dalam lingkaran kekuasaan, baik eksekutif maupun legislatif.